Nikotin(C10H14N2) merupakan
senyawa organic alkaloid, yang umumnya terdiri dari Karbon, Hydrogen, Nitrogen
dan terkadang juga Oksigen. Senyawa kimia alkaloid ini memiliki efek kuat dan
bersifat stimulant terhadap tubuh manusia. Contoh lain dari senyawa alkaloid
ini misalnya, Kafein. Bagi pencinta kopi, tentu bisa merasakan effek stimulant
dari kafein ini ketika meminum secangkir kopi di pagi hari.
Konsentrasi Nikotin biasanya
sekitar 5% dari per 100 gram berat tembakau. Sebatang rokok biasanya mengandung
8-20 mg Nikotin, walaupun tentu saja, sangat bergantung pada merk rokok
tersebut. Jika anda perokok, ketahuilah, tubuh kita menyerap 1mg Nikotin untuk
satu batang rokok yang dihisap.
Nikotin dalam tubuh manusia
Layaknya zat additive lainnya, ada beberapa cara bagi Nikotin untuk terserap dalam tubuh manusia, yaitu melalui:
- Kulit
- Paru-paru
- Mucous membranes (maaf, saya tidak tau bahasa
indonesianya, tapi contoh mucous membrane misalnya pada bagian dalam
mulut, atau lapisan dalam hidung kita)
Setelah terserap melalui salah satu cara diatas,
Nikotin akan masuk ke dalam system peredaran darah menuju ke otak dan diedarkan
ke seluruh system tubuh.
Merokok, atau proses inhalasi, adalah cara yang paling umum dan tercepat bagi Nikotin untuk terserap dalam darah. Paru-paru kita mengandung banyak alveolus. Alveolus adalah semacam kantung kecil, tempat terjadinya pertukaran antara udara kotor dan bersih yang kita hisap. Setelah berada dalam system peredaran darah, Nikotin dengan cepat akan sampai ke otak, dan bereaksi dengan sel-sel otak sehingga terciptalah perasaan nyaman tersebut. Dibutuhkan 5-15 detik setelah setelah hisapan pertama bagi Nikotin untuk bereaksi dalam tubuh (otak) kita. Dalam satu kali merokok, kira-kira 0,031 mg Nikotin yang akan tertinggal dalam tubuh manusia.
Merokok, atau proses inhalasi, adalah cara yang paling umum dan tercepat bagi Nikotin untuk terserap dalam darah. Paru-paru kita mengandung banyak alveolus. Alveolus adalah semacam kantung kecil, tempat terjadinya pertukaran antara udara kotor dan bersih yang kita hisap. Setelah berada dalam system peredaran darah, Nikotin dengan cepat akan sampai ke otak, dan bereaksi dengan sel-sel otak sehingga terciptalah perasaan nyaman tersebut. Dibutuhkan 5-15 detik setelah setelah hisapan pertama bagi Nikotin untuk bereaksi dalam tubuh (otak) kita. Dalam satu kali merokok, kira-kira 0,031 mg Nikotin yang akan tertinggal dalam tubuh manusia.
Efek dari Nikotin
Nikotin sangat mempengaruhi dan dapat mengubah fungsi otak dan tubuh kita. Nikotin membuat si perokok merasa relaks dan kemuadian merasa lebih energik dan bersemangat, atau sebaliknya. Efek ini umum dikenal sebagai biphase effect.
Saat seseorang menghisap
sebatang rokok, nikotin akan diserap dalam tubuh (darah), diringi dengan
pelepasan Adrenalin dan pemblokade-an hormone insulin. Adrenalin lebih dikenal
sebagai hormon “Fight or Flight”. Jika anda mencintai film horror, atau sangat
suka dengan roller-coaster, pasti sangat familiar sekali dengan efek Adrenalin
ini, yang juga akan anda alami saat merokok:
* Detak jantung yang sangat
cepat
* Meningkatnya tekanan darah
* Tarikan nafas yang berat dan cepat
Lantas, apa yang terjadi, saat
seorang perokok tiba-tiba berhenti merokok seketika? Saat mengkonsumsi Nikotin,
fungsi otak dan tubuh akan berubah, beradaptasi sebagai kompensasi atas adanya
efek yang ditimbulkan oleh Nikotin. Sebagai contoh, otak akan beradaptasi,
memperbanyak atau mengurangi jumlah sel syaraf reseptor akibat dari adanya
Nikotin. Saat berhenti merokok, efek fisiologis ini tetap tertinggal dalam
otak. Akibatnya, tubuh (otak) bereaksi dan tidak bisa berfungsi dengan baik
selayaknya ketika Nikotin masih berada dalam tubuh. Umumnya, seseorang yang
mencoba berhenti mengkonsumsi Nikotin, akan mengalami gejala berikut:
* Irritabilitas, biasanya
menjadi lebih sensitif dan mudah marah
* Gampang cemas dan merasa depresi
* Dan tentu saja, kebutuhan yang amat-amat sangat terhadap Nikotin