Jumat, 12 Oktober 2012

alkoloid pada daun papaya


          Daun pepaya sendiri banyak mengandung senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, terpenoid, saponin dan berbagai macam lainnya seperti enzim papain (digunakan untuk melunakkan daging). Senyawa alkaloid atau saponin ini yang dominan menyumbang rasa pahit pada daun pepaya. 

Senyawa-senyawa tersebut berperan sebagai antioksidan, antibakteri, antikanker, dan antiperadangan. Fungsi senyawa-senyawa ini yang kemungkinan besar berperan membantu daya tahan terhadap kondisi lingkungannya. 
Manfaat daun pepaya selama ini diteliti dan dimanfaatkan untuk kesehatan manusia belum untuk hewan. Dalam pengobatan tradisional, bagian-bagian tanaman papaya banyak yang digunakan. Pada masa pendudukan Jepang dulu, ketika obat sukar diperoleh, penderita penyakit malaria selalu diobati dengan minuman perasan daun papaya. Rasanya memang pahit, tetapi demamnya jadi sembuh. Rasa pahit ini disebabkan oleh kandungan alkaloid carpain (C14H25NO2) yang banyak terdapat pada daun muda. Alkaloid ini dapat menurunkan tekanan darah dan membunuh amuba.
Pada 2005, jumlah pasien malaria di Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, mencapai 7.760 orang. Dari jumlah itu sebanyak 1.296 pasien berasal dari Kecamatan Kairatu. Itulah sebabnya kecamatan itu menjadi salah satu kawasan endemik malaria dengan prevalensi 2,42%. Untuk mengatasi penyakit akibat infeksi Plasmodium sp itu warga Kairatu mengonsumsi air rebusan daun pepaya Carica papaya. Resep turun-temurun itu terbukti secara empiris ampuh mengatasi malaria.

Fenomena itulah yang mendorong Johanis Fritzgal Rehena, periset dari Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pattimura melakukan penelitian untuk membuktikan keampuhan daun tanaman anggota famili Caricaceae itu sebagai antimalaria. Ia menguji khasiat daun pepaya secara in vitro dan in vivo.

Sistematika Tanaman Pepaya
Kedudukan tanaman pepaya dalam taksonomi :
Devisio       : Spermatophyta
Sub devisio : Angiospermae
Klassis        : Dicotyledonae
Ordo           : Cistales
Familia       : Caricacecae
Genus                   : Carica
Species       Carica papaya L. (Van Steenis, 2002)

Daun pepaya mengandung enzim papain, alkaloid karpain, pseudo karpain, glikosida, karposid, dan saponin. Buah mengandung beta karoten, pektin, 5 d-galaktosa, I-arabinosa, papain, kemopapain, lisosim, lipase, glutamine, siklotransferase. Daun, akar, dan kulit batang Carica papaya mengandung alkaloid, saponin dan flavonoid, disamping itu daun dan akar juga mengandung polifenol dan bijinya mengandung saponin.

          Polifenol dan flavonoid merupakan golongan fenol yang telah diketahui memiliki aktivitas antiseptik. Senyawa flavonoid menurut strukturnya merupakan turunan senyawa flavon golongan flavonoid dapat digambarkan sebagai deretan C6 – C3 – C6 (cincin benzen tersubstitusi) disambung oleh rantai alifatik 3 karbon, senyawa ini merupakan senyawa flavonoid larut dalam air serta dapat diekskresikan menggunakan etanol 70 %.

Daun pepaya berguna untuk obat panas yang memiliki khasiat menurunkan panas, obat malaria, menambah nafsu makan, meluruhkan haid dan menghilangkan sakit. Juga berguna untuk penyembuhan luka bakar. Selain itu dapat juga sebagai obat cacing kremi, desentri amoba, kaki gajah (elephantois), kejengkolan, perut mulas, kanker dan masuk angin.

6 komentar:

Unknown mengatakan...

Pada bagian apa pada pepaya yang mengandung senyawa antioksidan dan bagaimana kereaktifannya ?

Unknown mengatakan...

menurut literatur yang saya baca
Flavonoid adalah kandungan yang ditemukan pada buah, sayur dan juga pada minuman yang mempunyai bermacam-macam keuntungan biokimia dan pengaruh antioksidan. Jumlahnya pada bahan pangan lebih besar dibanding dengan vitamin C dan Vitamin E. Jumlah dari flavonoid untuk berperan sebagai antioksidan tergantung dari struktur molekulnya. Letak dari golongan hidroksil dan bagian-bagian lain pada struktur kimia penting untuk kegiatan antioksidan dan kegiatan radikal bebas.

http://rizqiyanti.wordpress.com/2009/04/24/apa-itu-flavonoid/

semoga penjelasan ini dapat menjawab pertanyaan anda..

Unknown mengatakan...

pada bagian daun pepaya.
Antioksidan merupakan suatu senyawa
yang terdapat dalam membran sel maupun
ruang ekstra sel dan mempunyai sifat
menghambat atau mencegah kemunduran,
kerusakan, atau kehancuran sel akibat reaksi
oksidasi. Antioksidan mampu mengubah
oksidan menjadi molekul yang tidak dapat
mempengaruhi jaringan vital lagi. Selain itu,
antioksidan dapat menangkap berbagai jenis
oksigen yang secara biologis bersifat reaktif
(O2-, H2O2, ·OH, ·HOCl, dsb), dengan cara
mengubah pembentukan molekul radikal
bebas atau dengan memperbaiki kerusakankerusakan
yang diakibatkannya

Ima Nurisa mengatakan...

Penelitian antioksidan terhadap daun tanaman berkhasiat cukup banyak.Penelitian rata-rata menggunakan berbagai metode dan berbagai bahan pelarut(solvents) karena sifat antioksidan ada yang larut air, larut lemak, tidak larut
keduanya atau terikat pada dinding sel tanaman. Selain itu keberadaan aktivitas antioksidan pada tanaman berhubungan dengan keberadaan zat fitokimianya, terutama senyawa fenol dan flavonoid.

antioksidan yang terdapat pada daun pepaya adalah Antioksidan phytonutrient (fitokimia) yang tersebar pada berbagai jenis tanaman. contoh antioksidan ini ialah polifenol, fenol, dan flavonoid.

Unknown mengatakan...

Berapa % kandungan alkaloid pada daun pepaya?

Unknown mengatakan...

carpain bukannya RM nya C28H50N2O4 ??

Posting Komentar