Buah maupun daun mahkota dewa
oleh masyarakat Indonesia telah digunakan untuk mengatasi berbagai macam
penyakit dari yang ringan seperti eksim, luka gigitan serangga, sampai kategori
penyakit berat seperti lever, sakit jantung, kencing manis dan sebagainya. Efek
suatu bahan sangat erat kaitannya dengan senyawa kimia yang terkandung dalam bahan
tersebut. Dalam kulit buah mahkota dewa terkandung senyawa alkaloid, saponin,
danflavonoid, sedangkan dalam daunnya terkandung alkaloid saponin serta
polifenol(Gaotama dkk., 1999).
Di antara senyawa senyawa tersebut
flavonoid mempunyai bermacam-macam efek, yaitu efek anti tumor, immunostimulan,
antioksidan, analgesik, anti radang (antiinflamasi), antivirus, antibakteri,
antifungi, antidiare,
antihepatotoksik, antihiperglikemik, dan sebagai.
Dari penelitian Sumastuti dan
Sonlimar (2002) ekstrak buah maupun ekstrak daun mahkota dewa mempunyai efek
sitotoksik terhadap sel-sel Hela, dan efek ekstrak buah lebih besar 4 kali daripada
efek ekstrak daunnya. Bahan yang mempunyai efek sitotoksik, berpotensi untuk mematikan
sel, bahan-bahan yang mempunyai aktivitas antikanker berpotensi sebagai
teratogen yang dapat menyebabkan kelainan atau cacat pada embrio yang dikandung.
Buah dan daun mahkota dewa telah banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia
untuk mengatasi berbagai keluhan dan penyakit seperti darah tinggi, liver,
kanker, sakit jantung, kencing manis, asam urat, rematik, sakit ginjal. Bagian
tanaman yang biasa digunakan sebagai obat adalah daun, daging dan kulit
buahnya. Daun dan kulit buah bisa digunakan segar atau yang telah dikeringkan,
sedangkan daging buah digunakan setelah
dikeringkan.
Dalam kulit buah mahkota dewa
terkandung senyawa alkaloid, saponin, dan flavonoid. Sedang dalam
daunnya terkandung alkaloid,
saponin dan polyfenol. Flavonoid memiliki bermacam-macam efek,
antara lain sebagai imunostimulan. Sebuah penelitian mengenai fungsi imunitas
seluler yang dilakukan secara invivo pada tikus membuktikan bahwa senyawa flavonoid
dapat memacu proliferasi limfosit, meningkatkan jumlah sel T dan meningkatkan
aktivitas IL-2. Melalui penelitian yang lain, beberapa jenis flavonoid telah
terbukti mampu mengautooksidasi serta mengaktifkan Reactive Oxygen
Intermediate (ROI) seperti H2O2 . Flavonoid juga berperan
dalam mereduksi Fe 3+ menjadi Fe2+. Fe2+ kemudian bereaksi dengan H2O2 yang
menghasilkan pembentukan radikal hidroksil. 5 Dengan efek imunostimulan yang
terdapat dalam Phaleria macrocarpa maka tanaman ini dapat digunakan
untuk meningkatkan imunitas tubuh terhadap infeksi bakteri patogen fakultatif
intraseluler. Salah satunya yaitu Salmonella typhimurium, bakteri yang
bersifat patogen terhadap mencit dan memberikan gejala serupa demam tifoid pada
manusia. Respon imun yang terbentuk akibat
infeksi Salmonella typhimurium adalah tipe cell-mediated dan
tergantung pada limfosit T dan
makrofag yang diaktifkan.
6 komentar:
bagaimana pengarh kandungan falvonoid pada tubuh apabila digunakan berlebihan ?
bagaiamana flavonoid dapat menghambat penyakit kanker ?
Flavonoid merupakan antioksidan dan antibiotik yang berfungsi menguatkan dan mengantisipasi kerusakan pada pembuluh darah serta bahan aktif yang berfungsi sebagai antiperadangan dan antivirus
aktivitas antioksidan tertinggi dihasilkan dari ekstraksi dengan menggunakan pelarut etanol. Flavonoid yang terekstrak adalah kemferida (flavonol), aksetin (flavon) dan isoramnetin.
Propolis merupakan antibiotik karena mempunyai kandungan flavonoid, yaitu bahan aktif yang berfungsi sebagai antiperadangan dan antivirus. Hal ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Moriyasu dari Jepang bahwa ekstrak propolis dapat memacu aktivitas makrofag sehingga meningkatkan system kekebalan tubuh. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa propolis dapat berperan sebagai antitumor/kanker
flavonoid biasanya mempunyai struktur khas yang mampu menghambat protein kinase yang digunakan untuk proliferasi sel. Jika protein kinase ini dihambat, proses fisiologi sel pun terhambat sehingga sel melakukan apoptosis alias membuat program bunuh diri.
Cara kerja Flavonoid
Inaktivas karsinogen, artinya adalah menonaktifkan zat aktif yang menjadi penyebab kanker.
Antiproliferasi, artinya menghambat proses perbanyakan sel abnormal pada kanker.
Penghambatan siklus sel, flavonoid bertugas untuk menghambat siklus pembelahan sel yang tidak normal dikarenakan kegagalan pengendalian dalam siklus pembelahan sel.
Induksi apoptosis dan diferensiasi, merangsang proses bunuh diri sel kanker.
Inhibisi angiogenesis, menghambat pembentukan pembuluh darah baru pada sel kanker yang berperan dalam menyediakan makanan/nutrisi bagi perkembangan sel kanker. Jika sel kanker tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, sel kanker akan mati.
Pembalikan resistensi multi-obat, Flavonoid membantu tubuh terhindar dari resistensi/kebal terhadap obat-obat yang dikonsumsi.
Posting Komentar