Daun pepaya sendiri banyak mengandung senyawa metabolit
sekunder seperti alkaloid, flavonoid, terpenoid, saponin dan berbagai macam
lainnya seperti enzim papain (digunakan untuk melunakkan daging). Senyawa
alkaloid atau saponin ini yang dominan menyumbang rasa pahit pada daun pepaya.
Senyawa-senyawa tersebut berperan sebagai antioksidan, antibakteri, antikanker, dan antiperadangan. Fungsi senyawa-senyawa ini yang kemungkinan besar berperan membantu daya tahan terhadap kondisi lingkungannya.
Manfaat
daun pepaya selama ini diteliti dan dimanfaatkan untuk kesehatan manusia belum
untuk hewan. Dalam
pengobatan tradisional, bagian-bagian tanaman papaya banyak yang digunakan.
Pada masa pendudukan Jepang dulu, ketika obat sukar diperoleh, penderita
penyakit malaria selalu diobati dengan minuman perasan daun papaya. Rasanya memang
pahit, tetapi demamnya jadi sembuh. Rasa pahit ini disebabkan oleh kandungan
alkaloid carpain (C14H25NO2) yang banyak
terdapat pada daun muda. Alkaloid ini dapat menurunkan tekanan darah dan
membunuh amuba.
Pada
2005, jumlah pasien malaria di Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, mencapai
7.760 orang. Dari jumlah itu sebanyak 1.296 pasien berasal dari Kecamatan
Kairatu. Itulah sebabnya kecamatan itu menjadi salah satu kawasan endemik
malaria dengan prevalensi 2,42%. Untuk mengatasi penyakit akibat infeksi Plasmodium
sp itu warga Kairatu mengonsumsi air rebusan daun pepaya Carica
papaya. Resep turun-temurun itu terbukti secara empiris ampuh mengatasi
malaria.
Fenomena
itulah yang mendorong Johanis Fritzgal Rehena, periset dari Jurusan Pendidikan
Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pattimura
melakukan penelitian untuk membuktikan keampuhan daun tanaman anggota
famili Caricaceae itu sebagai antimalaria. Ia menguji khasiat
daun pepaya secara in vitro dan in vivo.
Sistematika Tanaman Pepaya
Kedudukan tanaman pepaya dalam
taksonomi :
Devisio : Spermatophyta
Sub devisio : Angiospermae
Klassis : Dicotyledonae
Ordo : Cistales
Familia : Caricacecae
Genus : Carica
Species : Carica papaya L. (Van Steenis, 2002)
Daun
pepaya mengandung enzim papain, alkaloid karpain, pseudo karpain, glikosida,
karposid, dan saponin. Buah mengandung beta karoten, pektin, 5 d-galaktosa,
I-arabinosa, papain, kemopapain, lisosim, lipase, glutamine, siklotransferase. Daun,
akar, dan kulit batang Carica papaya mengandung alkaloid,
saponin dan flavonoid, disamping itu daun dan akar juga mengandung polifenol
dan bijinya mengandung saponin.
Polifenol
dan flavonoid merupakan golongan fenol yang telah diketahui memiliki aktivitas
antiseptik. Senyawa flavonoid menurut strukturnya merupakan turunan senyawa
flavon golongan flavonoid dapat digambarkan sebagai deretan C6 – C3 – C6
(cincin benzen tersubstitusi) disambung oleh rantai alifatik 3 karbon, senyawa
ini merupakan senyawa flavonoid larut dalam air serta dapat diekskresikan
menggunakan etanol 70 %.
Daun pepaya berguna untuk obat panas
yang memiliki khasiat menurunkan panas, obat malaria, menambah nafsu makan,
meluruhkan haid dan menghilangkan sakit. Juga berguna untuk penyembuhan luka
bakar. Selain itu dapat juga sebagai obat cacing kremi, desentri amoba, kaki
gajah (elephantois), kejengkolan, perut mulas, kanker dan masuk angin.
6 komentar:
Pada bagian apa pada pepaya yang mengandung senyawa antioksidan dan bagaimana kereaktifannya ?
menurut literatur yang saya baca
Flavonoid adalah kandungan yang ditemukan pada buah, sayur dan juga pada minuman yang mempunyai bermacam-macam keuntungan biokimia dan pengaruh antioksidan. Jumlahnya pada bahan pangan lebih besar dibanding dengan vitamin C dan Vitamin E. Jumlah dari flavonoid untuk berperan sebagai antioksidan tergantung dari struktur molekulnya. Letak dari golongan hidroksil dan bagian-bagian lain pada struktur kimia penting untuk kegiatan antioksidan dan kegiatan radikal bebas.
http://rizqiyanti.wordpress.com/2009/04/24/apa-itu-flavonoid/
semoga penjelasan ini dapat menjawab pertanyaan anda..
pada bagian daun pepaya.
Antioksidan merupakan suatu senyawa
yang terdapat dalam membran sel maupun
ruang ekstra sel dan mempunyai sifat
menghambat atau mencegah kemunduran,
kerusakan, atau kehancuran sel akibat reaksi
oksidasi. Antioksidan mampu mengubah
oksidan menjadi molekul yang tidak dapat
mempengaruhi jaringan vital lagi. Selain itu,
antioksidan dapat menangkap berbagai jenis
oksigen yang secara biologis bersifat reaktif
(O2-, H2O2, ·OH, ·HOCl, dsb), dengan cara
mengubah pembentukan molekul radikal
bebas atau dengan memperbaiki kerusakankerusakan
yang diakibatkannya
Penelitian antioksidan terhadap daun tanaman berkhasiat cukup banyak.Penelitian rata-rata menggunakan berbagai metode dan berbagai bahan pelarut(solvents) karena sifat antioksidan ada yang larut air, larut lemak, tidak larut
keduanya atau terikat pada dinding sel tanaman. Selain itu keberadaan aktivitas antioksidan pada tanaman berhubungan dengan keberadaan zat fitokimianya, terutama senyawa fenol dan flavonoid.
antioksidan yang terdapat pada daun pepaya adalah Antioksidan phytonutrient (fitokimia) yang tersebar pada berbagai jenis tanaman. contoh antioksidan ini ialah polifenol, fenol, dan flavonoid.
Berapa % kandungan alkaloid pada daun pepaya?
carpain bukannya RM nya C28H50N2O4 ??
Posting Komentar